Makna Leksikal dalam Upacara Ngeracut sebagai Bagian dari Ritual Kematian Suku Tengger: Kajian Antropolinguistik
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan bentuk leksikon, mendeskripsikan makna leksikal dan kultural leksikon, mendeskripsikan fungsi dan aspek sosial leksikon Ngeracut dalam konteks upacara Ngeracut sebagai bagian dari ritual kematian suku Tengger. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa leksikon atau istilah-istilah ritual dan media upacara Ngeracut yang diperoleh dari hasil wawancara yang berkaitan dengan tradisi kematian suku Tengger. Wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Teknik yang digunakan adalah teknik catat dengan analisis penelitian Spradley. Hasil penelitian yang diperoleh berupa bentuk-bentuk leksikon yang ada pada upacara ngeracut dibedakan menjadi dua, yaitu leksikon ritual yang terdiri atas sajian dan diracut, dan leksikon ngeracut yang meliputi petra, prasamong isah, prastumpeng ireng, arena silir, dan gedhang ayu. Makna kultural yang diperoleh berupa kepercayaan masyarakat terhadap upacara Ngeracut sebagai bentuk budaya leluhur yang keberadaannya terus dilestarikan hingga saat ini, dengan berbagai fungsi budaya yang ada pada upacara Ngeracut seperti sumber ekonomi masyarakat setempat, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya. Selain itu, aspek sosial yang didapatkan berupa masyarakat diharapkan mampu menjalin hubungan baik antar sesama, salah satunya dengan bergotong royong melaksanakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tengger, seperti pelaksanaan upacara kematian.
Kata kunci: makna leksikal, upacara Ngeracut, suku Tengger, antropolinguistik