Membangun Kemandirian Perempuan Melalui Pengembangan Usaha Sulam Ngapak di Kabupaten Banyumas

  • Lilis Siti Badriah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman
  • Dijan Rahajuni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman
  • Hary Pudjianto Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Kelompok Sulam Ngapak merupakan penerima Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat yang ingin melakukan kegiatan produktif, tetapi keterampilan yang mereka miliki relatif terbatas. Mereka memiliki ketertarikan pada kegiatan sulam yang dapat menjadi ciri khas Banyumas yang disebut Sulam Ngapak. Tujuan pengabdian adalah untuk mendorong pemberdayaan perempuan melalui kelompok usaha bersama Sulam Ngapak. Diharapkan mereka dapat mengembangkan usaha lebih produktif dan pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Metode penyelesaian masalah adalah dengan identifikasi potensi individu, ceramah, praktek, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian ini memberikan kesimpulan bahwa melalui motivasi dan penyuluhan, dapat terbentuk kelompok usaha bersama Sulam Ngapak dan dapat memahami manajemen kelompok. Dengan pelatihan mereka mampu menyulam dengan lebih baik dan mengaplikasikannya untuk membuat berbagai produk. Implikasinya adalah untuk menciptakan prospek usaha lebih baik maka perlu mengoptimalkan kegiatan pemberdayaan dengan lebih baik melalui pelatihan sulam untuk menghasilkan produk yang lebih bervariasi serta pendampingan kegiatan untuk menjamin keberlanjutan usaha kelompok bersama tersebut

References

Badriah, L. S. (2023). Pembangunan Perdesaan dari Perspektif Ekonomi Mikro dalam buku Ragam Pemikiran Pembangunan Ekonomi Perdesaan. Yogyakarta: Jejak Pustaka.
Fetterman, D., & Wandersman, A.(2007). Empowerment Evaluation: Yesterday, Today, and Tomorrow. American Journal of Evaluation 2007;28; 179
Kayne, J.A., & Altman, J.W. (2005). Creating entrepreneurial societies: the role and challenge for entrepreneurship education. Journal of Asia Entrepreneurship and Sustainability. www.Asiaentrepreneurshipjournal.com diakses 10 April 2008.
Nugroho, A.E. (2009). The Pro-Poor Policy of Microfinance in Indonesia, Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 11. No. 3, September-December 2009. Pp317-340.
Rahajuni, D, Suprapto, Rafinda, A., & Rejeki, K.S. (2018). Social Economic Condition And Social Capital In Relation To Income: Case Study Of Rural Empowerment National Program Beneficiaries In Indonesia. IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR-JEF) e- ISSN: 2321-5933, p-ISSN: 2321-5925. Volume 9, Issue 4 Ver. I (Jul–Aug. 2018), PP 15-20www.iosrjournals.org, India
Rahajuni, D., Suprapto, Badriah, L.S., Lestari, S., & Rafinda, A. (2017). Inequality of Income Distribution in Rural and Urban Poor Communities. EKO-REGIONAL, Vol. 12, No. 2, September 2017, pp. 50-56, IESP Unsoed, Purwokerto.
Rokhman, N. (2008). Dampak Pemberdayaan UMKM Melalui Program Pendampingan (Studi Kasus Pendampingan di Sentra Aluminium Yogyakarta), Telaah Bisnis, Vol. 9. Nomor 2, Desember 2008. Hal. 145-165
Swasono, S.E. (2004). Menegakkan Demokrasi Ekonomi, Globalisasi Dan Sistem Ekonomi Indonesia. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Usman, S. (2010). Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Wilson, T. (1996). The Empowerment Mannual. London: Grower Publishing Company.
Published
2023-06-27
How to Cite
BADRIAH, Lilis Siti; RAHAJUNI, Dijan; PUDJIANTO, Hary. Membangun Kemandirian Perempuan Melalui Pengembangan Usaha Sulam Ngapak di Kabupaten Banyumas. Darma Sabha Cendekia, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 1-12, june 2023. ISSN 2721-1851. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/dsc/article/view/9047>. Date accessed: 21 apr. 2025. doi: https://doi.org/10.32424/dsc.v5i1.9047.