Alih Teknologi Pengolahan dan Pengemasan Produk Gula Nipah Sebagai Produk Ikonik Wisata Kawasan Ekosistem Esensial, Desa Ayah Kabupaten Kebumen
Abstract
Kelompok Tani Hutan (KTH) Pansela merupakan kelompok yang berlokasi di Desa Ayah Kabupaten Kebumen berdiri sejak tanggal 11 November 2017. KTH memiliki beberapa bidang usaha yaitu pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Hutan Mangrove, pengolahan gula nipah, dan pengolahan mangrove. Saat ini KTH Pansela memiliki 33 anggota. Produksi gula nipah baru sebanyak 5000 Kg/tahun. Padahal pohon nipah tersebar dihutan mangrove seluas 30 Ha yang dikelola oleh KTH. Tentu saja hal ini merupakan potensi lokal produksi gula nipah yang belum banyak termanfaatkan. Sebagai produk lokal daerah setempat, gula nipah ini layak untuk diangkat sebagai produk khas untuk oleh-oleh wisata Kawasan Ekosistem Esensial. Namun sebagai produk ikonik, tentu saja produk gula nipah ini perlu perbaikan teknologi pengolahan, yaitu tungku yang sederhana, penanganan bahan baku nira yang belum standar dan kemasan yang belum layak jual sebagai produk unggulan wisata. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat skema Penerapan IPTEKS ini bertujuan untuk memberikan contoh teknologi pengolahan gula nipah jamu yang tepat serta aplikasi teknologi pengemasan dan penyimpanan yang sesuai sehingga mampu memperpanjang umur simpan, meningkatkan value produk sehingga meningkatkan omset. Metode pengabdian dilakukan dengan penyuluhan dan pendampingan baik terhadap proses produksi maupun manajemen produk. Hasil transfer teknologi pengolahan nira nipah diperoleh peningkatan pengetahuan petani nipah dari aspek pengolahan sebesar 4 %, bahan tambahan pangan sebesar 79%, dan pengemasan sebesar 50%.