Non-Verbal Communication on Imperative Speech in Japanese and Indonesian
Abstract
Komunikasi antar manusia disebut komunikasi interpersonal. Komunikasi dibangun dengan pengkodean berulang di mana pembicara menyampaikan pesan kepada penerima dan mendekode tempat penerima membacanya. Pengiriman pesan secara luas dibagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Jepang adalah negara yang lebih banyak menggunakan komunikasi nonverbal ketimbang Indonesia. Komunikasi nonverbal membantu pembicara untuk menekankan makna pragmatis secara eksplisit dan juga untuk menerapkan beberapa asumsi dalam pikiran lawan bicara. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan oleh para peneliti untuk menggambarkan bentuk komunikasi nonverbal dalam pidato keharusan Jepang dan Indonesia; menggambarkan kesamaan dan perbedaan dalam bentuk komunikasi non-verbal dari pidato penting dalam bahasa Jepang dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan dan menyinkronkan perbedaan dan kesamaan komunikasi nonverbal antara kedua negara. Hasil yang diperoleh adalah bahwa komunikasi verbal ditemukan untuk memperkuat kalimat penting, sebagai berikut dalam komunikasi nonverbal dinamis, seperti dalam ekspresi imperatif dalam bahasa Jepang, orang Jepang menggunakan lebih banyak gerakan atau ekspresi gerakan tubuh melalui kepala, yaitu mengangguk, kemudian kalimat imperatif juga. gunakan lebih banyak ekspresi wajah dengan senyum. Berbeda dengan bahasa Indonesia, kalimat imperatif yang digunakan didukung oleh komunikasi non-verbal, yaitu komunikasi nonverbal dinamis menggunakan gerakan anggota badan pada telapak tangan. Ini, terlepas dari perbedaan, ada kesamaan dalam komunikasi verbal yang digunakan untuk menekan komunikasi verbal dalam bahasa Jepang dan Indonesia, yaitu setiap komunikasi selalu disertai dengan sedikit gerakan anggota badan. Selain itu, komunikasi nonverbal statistik dalam bahasa Jepang adalah karakteristik budaya yang ditemukan dalam pakaian.
References
Bunglowala, A., & Bunglowala, A. 2015. Non verbal Communication: An Integral Part of Teac
hing Learning Process. International Journal of Research in Advent Technology (E-ISSN: 2321-9637). ICATEST 2015, 1-5.
Burgoon, J. K., Laura K. G., & Floyd, K. 2016. Nonverbal Communication. New York: Routledge.
Chomsky, N. 2006. Language and Mind Third Edition. UK: Cambridge University Press.
Creswell, J. W. 2013. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eco, U. 2016. Teori Semiotika Signifikansi Komunikasi, Teori Kode, serta Teori Produksi - Tanda. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Goddard, C. (Eds) .2011. Etnopragmatics Understanding Discourse in Cultural Context. Berlin: Mourton De Gruyter.
Givens, D, B. 2015. "Measuring Gestures". (2015) Alexandra Kostic & Derek Chadee (eds), The Social Psychology of Nonverbal COmmunication. New York: Palgrave Macmillan
Hymes, D. H. 1972. On Communication Competence. J. B. Pride and J. Holmes (Eds) Sosiolinguistic. Selected Readings. Harmondsworth: Penguin, pp. 269-293.
Kaluska, A. 2013. "the role of non-verbal communication in second language learner and native speaker discourse" (onlne) tersedia http://hdl. handle.net/11089/15153.
Knapp, M. L., Hall, J. A. & Horgan, T. G. 2013. Nonverbal Communication in Human Interaction. USA: Wadswort
Liliweri, A. 2009. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LkiS
Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Matsumoto, D., Frank, M. G., & Hwang, H. S. (Eds). 2013. Nonverbal Communication Science and Applications. USA: SAGE.
Nitta, Y. 1991. Nihongo no Modality to Ninshou. Jepang : Hitsuji Shobo
Pranowo. 2012. Berbahasa secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Puccinelli, N. M. 2008. "Nonverball Communicative Competence". Handbook communiation Competence. Nerlin: Mouton de Gruyter
Rahardi, R. K., Setyaningsih, Y., & Dewi, R. P. 2016. Pragmatik Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa. Jakarta: Erlangga.
Kunjana R. R. 2018. Pragmatik Kefatisan Berbahasa sebagai Fenomena Pragmatik Baru dalam Perspektif Sosikultural dan Situasional. Jakarta: Erlangga
Roni 2005. Jenis Makna Dasar Pragmatik Imperatif dalam Bahasa Indonesia. Verba, Vol 7, No.1, 2005 : 74-90
Saputra .2020. Penggunaan Bahasa Nonverbal dalam Interaksi Pembelajaran antara Dosen dan Mahasiswa FKIP, Universitas Sanata Darma: Kajian Etnopragmatik. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma
Searle, J. R. 1969. Speech Acts An Essay in The Philosphy of Language. New York: Cambridge University Press.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:
Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta.
Spradley, P. J. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Yanti, N. 2020. Pemakaian Bahasa Verbal dan Nonverbal Sebagai Manifestasi Kesantunan Masyarakat Sunda di Kabupaten Ciamis : Kajian Etnopragmatik. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.
Zeki, C. P. 2009. The Importance of Non-verbal Communication in Classroom Management. Procedia Social and Behavioral Sciences Elsevier. 1, 2009, 1443-1449.
Joon, L. J. 2012. Ningen Kankei Ni Yoru Ishiki To Gengo Koudou No Chigai.-Nikkan Daigakusei no Kansha to Aisatsu-teido no bamen ni taisuru kōdō ochushin ni. Gengokagaku ronshuu dai 16-go,1-12.
Authors who publish with J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Jepang agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.