Kualitas Air dan Komunitas Zooplankton di Kawasan Segara Anakan Bagian Timur, Cilacap
Abstrak
Kualitas air merupakan kondisi suatu perairan yang dapat diukur dan diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu. Salah satu indikator biologi yang baik digunakan untuk mengetahui perubahan kualitas air adalah zooplankton. Perairan Segara Anakan Cilacap mendapat masukkan material padatan dari lingkungan yang berasal dari buangan limbah industri dan pemukiman, sehingga perlu dikaji kualitas air dan pengaruhnya terhadap zooplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas air dengan keragaman dan kelimpahan zooplankton. Metode penelitian menggunakan survai pada 7 stasiun pengamatan di kawasan segara anakan bagian timur. Kualitas air dikaji berdasarkan Peraturan Pemerintah no 51 tahun 2004 tentang kecocokan kualitas air untuk kehidupan biota laut. Jumlah jenis dan jumlah individu digunakan sebagai dasar perhitungan keragaman dan kelimpahan zooplankton. Hubungan kualitas air dan keragaman dan kelimpahan zooplankton dianalisis menggunakan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara keseluruhan kualitas air di Segara Anakan Cilacap masih tergolong baik. Keragaman menunjukkan bahwa berdasarkan kesesuaian untuk biota laut ada 3 parameter yang melebihi baku mutu PP no 51 tahun 2004 yaitu pH, TSS, DO dan COD. Kelimpahan zooplankton di segara anakan antar stasiun sangat berfluktuatif berkisar antara 175 -1907 ind.l-1 yang yang terdiri atas 43 spesies dari 8 ordo. Spesies yang paling melimpah adalah Laophonte brevirostris dan Leptodiaptomus ashlandii. Kelimpahan zooplankton di segara anakan ditentukan oleh 3 parameter yaitu salinitas, TDS dan BOD dengan mengikuti persamaan sebagai berikut : Kelimpahan zooplankton = 3427 - 271 Salinitas + 0.74 TDS + 1090 BOD dengan nilai R2 adalah 0.863.
Referensi
Asra, R., 2009. Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologi Dari Kualitas Air Di Sungai Kumpeh Dan Danau Arang-Arang Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Biospecies, 2(1) : 23-25.
Boyd, C.E., 1982. Water quality management for pond fish culture. Elsevier Scientific Publishing
Barroso, M.S., da Silva, B.J., Montes, M.J.F. & Santos, P. J. P., 2018. Anthropogenic Impacts on Coral Reef Harpacticoid Copepods. Diversity, 10(32) : 1-16.
Dewanti, L.P.P., I Dewa, N.N.P. & Elok, F., 2018. Hubungan Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton dengan Kelimpahan dan Keanekaragaman Zooplankton di Perairan Pulau Serangan, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2) : 324-335.
Dewi, K.K. & Widyastuti, M., 2015. Kajian Perubahan Kualitas Air Sungai Donan Kabupaten Cilacap Tahun 1998 dan 2015. Journal of applied microbiology, 119(3) : 859-867.
Djumanto., Pontororing, T. S. H. & Leipary, R. Pola Sebaran Horizontal dan Kerapatan Plankton di Perairan Bawea. Jurnal Perikanan, 9(1) : 115-122.
El Fajri, N. & Kasry, A., 2013. Kualitas Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau dari Sifat Fisik-Kimia dan Makrozoobentos. Berkala Perikanan Terubuk, 41(1) : 37-52.
Hutabarat, S. & Evans, S.M., 1986. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
James., 1979. The Value of Biological Indicators in Relation to Other Parameters of Water Quality in Biological Indicators of Water Quality. Great Britain: John Willey and Sons.
Kadir, M.A., Damar, A. & Krisanti, M., 2015. Spatial and Temporal Dynamics of Zooplankton Community Structure in Jakarta Bay. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3) : 247–256.
Lawson, P. & P. Sorgeloos., 1996. Manual of the production and use of live food for aquaculture. Rome: FAO Fisheries Tech. Paper no 31.
Mulyadi & Murniati, D.C., 2017. Keanekaragaman, Kelimpahan, dan Sebaran Kopepoda (Krustasea) di Perairan Bakau Segara Anakan, Cilacap. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 2(2) : 21-31.
Odum, E.P., 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : Edisi ketiga. Gajah mada University Press.
Pratiwi, D.A., Yustina. & Suwondo., 2018. Kualitas Perairan Sungai Rangau Berdasarkan Indikator Komunitas Plankton sebagai Sumber Rancangan Handout pada Materi Perubahan Lingkungan di SMA Kelas X. Jurnal Online Mahasiswa, 5(1) : 1-15.
Purnamaningtyas, S.E. & Tjahjo, D.W.H., 2018. Distribution and Habitat Characteristics of Shrimp Juvenile in Segara Anakan Lagoon. Omni-Akuatika, 14(1) : 87-95.
Sihombing, V. S., Gunawan, H. & Sawitri, R., 2017. Diversity and community structure of fish, plankton and benthos in Karangsong Mangrove Conservation Areas, Indramayu, West Java, Indonesia. Biodiversitas, 18(2) : 601-608.
Sulastri, S., Harsono, E., Suryono, T. & Ridwansyah, I., 2008. Relationship of Land use, Water Quality and Phytoplankton Community of some Small Lake in West Java. Oseanologi dan Limnologi Di Indonesia, 34(2) : 307-322.
Supriyantini, E., Nuraini, R.A.T., & Fadmawati, A.P., 2017. Studi Kandungan Bahan Organik Pada Beberapa Muara Sungai Di Kawasan Ekosistem Mangrove, Di Wilayah Pesisir Pantai Utara Kota Semarang, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina, 6(1) : 29-83.
Suryanti, S. 2008. Kajian Tingkat Saprobitas di Muara Sungai Morodemak Pada Saat Pasang dan Surut. Jurnal Saintek Perikanan, 4(1) : 76-83.
Susana, T., 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen Terlarut sebagai Indikator Kualitas Perairan sekitar Muara Sungai Cisadane. Jurnal Teknologi Lingkungan, 5(2) : 33-39.
Trenggono, M., Virginia, M. & Syakti, A.D., 2018. The Influence of Meteorology-Oceanography Factors on Spatial Distribution of Oil and Grease Pollutant in Donan Estuary, Cilacap. Omni-Akuatika,14(3) :. 34-45.
Utami, F.P., Prasetyo, Y. & Sukmono, A., 2016. Analisis Spasial Perubahan Luasan Mangrove Akibat Pengaruh Limpasan Sedimentasi Tersuspensi Dengan Metode Penginderaan Jauh. Jurnal Geodesi Undip, 5(1) : 305–315.
White, A.T., Martusubroto, P. & Sadorra, M.S.M., 1989. The Coastal Environment Profile of Segara Anakan, Cilacap, South Java, Indonesia. Manila: International Center for Living Aquatic Resources Management Technical Reports 25.
Yuliana. & Ahmad, F., 2017. Komposisi Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Teluk Buli, Halmahera Timur. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 10(2) : 44-5.