Persentase Penyakit yang disebabkan oleh Jamur pada Buah Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga

  • Bella Ajeng Ayu Kirana Fakultas Biologi UNSOED
  • Eddy Tri Sucianto
  • Aris Mumpuni

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan cabai merah kian hari terus meningkat karena banyaknya yang memanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai jenis makanan. Cabai merah juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan dan farmasi. Penduduk di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga umumnya berprofesi sebagai petani. Para petani mengalami beberapa kendala dalam meningkatkan produksi tanaman cabai merah (C. annuum L.) karena adanya organisme pengganggu tanaman seperti hama dan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur pada buah cabai merah (C. annuum L.), mengetahui jamur yang menyebabkan penyakit pada buah cabai merah (C. annuum L.) serta mengetahui besarnya nilai persentase penyakit yang disebabkan oleh jamur pada buah cabai merah (C. annuum L.) di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai dengan pengambilan sampel secara random sampling pada 2 lokasi berbeda di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Identifikasi penyakit dilakukan dengan melihat tanda dan gejala. Identifikasi jamur dilakukan dengan melihat karakterisitik secara mikroskopis dan makroskopis, kemudian dihitung persentase penyakit pada buah cabai merah (C. annuum L.), selanjutnya dilakukan uji Postulat Koch. Hasil penelitian ini diperoleh satu jenis penyakit yang terdapat pada buah cabai merah (C. annuum L.) di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. Persentase penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp sebesar 51,1%.

References

Agastya, I. M. I., Julianto, R. P. D., & Hamzah, A. 2017. Teknik Pengendalian Penyakit Antraknose (Patek) di Sentra Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) Menggunakan Pendekatan PHT. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 2(1) : 28-31.

Bulkis, S. 1994. Identifikasi Penyebab Penyakit Buah pada Tanaman Lombok Besar (Capsicum annuum L.) di Desa Gunung Raja Kecamatan Bati-Bati. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Direktorat Jenderal Hortikultura (Dirjen Horti)., 2016. Produktivitas Cabai Besar di Indonesia 2015-2016. http://www.pertanian.go.id/Indikator/tabel-2-prod-lspn-prodvitas-horti.pdf. Diakses 5 Januari 2018. Pukul 16.54.

Fu, M., Crous, P. W., Bai, Q., Zhang, P. F., Xiang, J., Guo, Y. S., & Wang, G. P. (2019). Colletotrichum species associated with anthracnose of Pyrus spp. in China. Persoonia: Molecular Phylogeny and Evolution of Fungi, 42(1) : 1.

Hersanti, E, H., Krestini., & Siti, A, F. 2016. Pengaruh Beberapfaa Sistem Teknologi Pengendalian Terpadu Terhadap perkembangan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici) pada Cabai Merah Cb-1 Unpad di Musim Kemarau 2015. Jurnal Agrikultura, 27(2) : 83-88.

Herwidyarti, K. H., Ratih, S., & Sembodo, D. R. J. 2013. Keparahan Penyakit Antraknosa Pada Cabai (Capsicum annuum L.) dan Berbagai Jenis Gulma. Jurnal Agrotek Tropika, 1(1) : 265-264.

Kirana, R., Kusmana, K., Hasyim, A., & Sutarya, R. 2014. Persilangan Cabai Merah Tahan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum acutatum). Jurnal Hortikultura, 24(3), 189-195.

Maharani, M. M., Ratnanityas, N. I., & Priyatno, S., 2014. Penggunaan Beberapa Medium Semisintetik untuk Produksi Miselium Jamur Maitake (Grifola frondosa) (Dickson: Fr.) SF Gray) Isolat Cianjur dan Ektrak Kasarnya. Scripta Biologica, 1(1) : 22-27.

Meilin, A. 2014. Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Science Innovation Networks. 1(8) : 14-26.

Mochtar, F., Wahyono, A., & Respatijarti, R. 2018. Pembentukan Buah dan Benih Cabai Besar (Capsicum annum L.) Pada Perakitan Cabai Hibrida Dengan Optimalisai Waktu Dan Suhu Penyimpanan Pollen. Jurnal Produksi Tanaman, 6(2).

Mukarlina, N. D., & Khotimah, S. 2014. Penghambatan Pertumbuhan Jamur Fusarium oxysporum Schlecht Pada Batang Padi (Oryza sativa L.) Menggunakan Ekstrak Metanol Umbi Bawang Mekah (Eleutherine palmifolia Merr.). Protobiont, 3(2): 225-231.

.Paulus, A., & Ellen, G. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Cabai Rawit di Kota Manado. Agri-Sosioekonomi, 12(2) : 105-120.

Rahardjo, I. H., & Suhardi. 2008. Insidensi dan Serangan Penyakit Karat Putih pada Beberapa Klon Krisan. Jurnal Hortikultura, 18(3): 312-318.

Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Published
2021-02-14
How to Cite
KIRANA, Bella Ajeng Ayu; SUCIANTO, Eddy Tri; MUMPUNI, Aris. Persentase Penyakit yang disebabkan oleh Jamur pada Buah Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 2, n. 4, p. 514-522, feb. 2021. ISSN 2714-8564. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/3389>. Date accessed: 18 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.3.3389.
Section
Articles