Keanekaragaman Tumbuhan Paku Terestrial di Cagar Alam Pemalang Jawa Tengah

  • Sulistiani Nur Laely Universitas Jenderal Soedirman
  • Ani Widyastuti
  • Pudji Widodo

Abstract

Tumbuhan paku adalah tumbuhan perintis yang dapat ditemukan di setiap tipe kawasan hutan dan memegang peranan penting dalam menyusun ekosistem hutan. Kawasan hutan dapat mengalami perubahan fungsi yang antara lain diakibatkan oleh perbedaan kondisi di tepi hutan dengan di dalam hutan. Dampak dari bertemunya dua kondisi lingkungan yang berbeda tersebut terhadap tumbuhan dan hewan dapat disebut efek tepi (edge effect). Penelitian dilakukan di Cagar Alam Bantarbolang Pemalang, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan faktor lingkungan tumbuhan paku terestrial di Cagar Alam Bantarbolang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Indeks Nilai Penting (INP),  Indeks Keanekaragamaan (H’) Shannon-Wiener, Indeks Kemerataan Spesies (e), dan Indeks Kesamaan Komunitas (IS).


Hasil penelitian di Cagar Alam Bantarbolang diperoleh tumbuhan paku terestrial sebanyak 10 spesies yang terdiri dari 400 individu termasuk dalam 6 familia. Spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Stenochlaena palustris dengan 205 individu. Cagar Alam Bantarbolang dipengaruhi oleh efek tepi, karena semakin ke dalam hutan jumlah spesies tumbuhan paku terestrial semakin sedikit. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap jumlah spesies tumbuhan paku terestrial yaitu suhu, intensitas cahaya dan pH tanah.


 

References

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, 2004. Buku Informasi Kawasan Konservasi, Tegal : BKSDA Jateng.

Destaranti, N., Sulistiyani., & Edy, Y. 2017. Struktur Dan Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Pinus Di Rph Kalirajut Dan Rph Baturraden Banyumas. Scripta Biologica. 4(3):155 – 160.

de Winter, W. P. & Amoroso, V. B. 2003. Cryptogams: ferns and fern allies. (Plant Resources of South-East Asia; No. 15 (2). Leiden: Backhuys Publishers.

Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Penerjemah Usman Tanuwijaya. Bandung : ITB.

Holtum, R. E. 1986. A Revised Flora of Malaya. Vol. II. Fern of Malayan. Govermen Printing Office. Singapore.

Hoshizaki, B. J., & R. C. Moran. 2001. Fern Grower‟s Manual. Timber Press. Portland.

Ismaini L. 2015. Pengaruh alelopati tumbuhan invasif (Clidemia hirta) terhadap germinasi biji tumbuhan asli (Impatiens platypetala). Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(4):834–837.

Istomo & Kusmana, C. 1995. Ekologi Hutan. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Katili, A. S. 2013. Deskripsi Pola Penyebaran dan Faktor Bioekologis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang Sub Kawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Sainstek, 7(2): 1–13.

Khamalia, I., Herawatiningsih, R., & Ardian, H. 2018. Keanekaragaman Jenis Paku-Pakuan di Kawasan Iuphhk-Hti Pt. Bhatara Alam Lestari Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 6(3): 510-518.

Kurniawan, A. 2009. Tumbuhan Paku. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani.

Lubis. 2009. “Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan Wisata Alam Taman Edan Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara”. [Tesis]. Sumatra Utara: Magister Sains dalam Program Studi Biologi Universitas Sumatra Utara.

Luthfiya, Z. N., Liza, N., Putri, R.D.A., & Sugiyarto. 2015. Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteriodphyta) di Kawasan Lereng Barat Gunung Lawu. Prosiding. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Magurran, A. E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey (US): Princeton University Press.

Mueller-Dombois & Ellenberg, H. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York: John Wiley and Sons.

Nahlunnisa, H. (2016). Keanekargaman Species Tumbuh di Areal Nilai Konservasi Tinggi (NKT) Perkebunan Kelapak Sawit Provinsi Riau. Media Konservasi, 21(1): 91-98.

Nikmah, N., Jumari., & Wiryani, E. 2016. Struktur Komposisi Tumbuhan Bawah Tegakan Jati dikebun Benih Klon (Kbk) Padangan Bojonegoro. Jurnal Biologi, 5(1): 30-38.

Odum, E. P., 1993. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ke Tiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pielou, E. C. 1969. An Introduction to Mathematical Ecology. New York: John Wiley and Sons.

Rukmana, R. 1997. Perawatan dan Pembibitan Paku Hias. Yogyakarta: Kanisius.

Sastrapradja, S., Afriastini, J. J., Darnaedi, D., & Elizabeth. 1980. Jenis Paku Indonesia. Bogor: Lembaga Biologi Nasional.

Sastrapradja, S. & J. J. Afriastini. 1985. Kerabat Paku-pakuan. Bogor: LIPI Press.

Sutrisna. 1981. Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Syafei, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB Press.

Tjitrosoepomo, G. 2013. Taksonomi Tumbuhan: Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Published
2020-04-29
How to Cite
LAELY, Sulistiani Nur; WIDYASTUTI, Ani; WIDODO, Pudji. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Terestrial di Cagar Alam Pemalang Jawa Tengah. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 116-122, apr. 2020. ISSN 2714-8564. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/1966>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.1.1966.
Section
Articles