Pengaruh Asam Askorbat terhadap Pertumbuhan Colletotrichum coccodes Penyebab Antraknosa pada Tanaman Cabai Merah

  • fadhila meilasari UNSOED
  • Juni Safitri Muljowati Universitas Jenderal Soedirman
  • Aris Mumpuni Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Patogen Colletotrichum coccodes merupakan salah satu patogen yang dapat menginfeksi tanaman cabai dan menyebabkan penyakit antraknosa terutama pada bagian buah dan daun. Tanaman dengan kandungan asam askorbat tinggi memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap serangan patogen. Tanaman cabai yang tahan memiliki kandungan asam askorbat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman cabai toleran maupun rentan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan tumbuh patogen C. coccodes pada medium yang diberi asam askorbat dan mengetahui pengaruh inokulasi patogen C. coccodes terhadap kandungan asam askorbat pada daun cabai. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi dan Fitopatologi, Laboratorium Lingkungan, & Greenhouse Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian ini menggunakan dua uji yaitu uji in vitro dan uji in planta dengan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL), Uji in vitro menggunakan A) Medium PDA diberi asam askorbat; B) Medium PDB diberi asam askorbat dengan perlakuan penambahan asam askorbat sebanyak 0 mg.L-1 (kontrol); 0,25 mg.L-1; 0,50 mg.L-1; 0,75 mg.L-1; dan 1 mg.L-1, diulang sebanyak lima kali. Variabel bebas yang digunakan yaitu berbagai dosis asam askorbat, variabel terikatnya adalah pertumbuhan patogen C. coccodes. Parameter utama yaitu diameter koloni dan bobot kering miselium. Uji in planta menggunakan tiga varietas cabai (V1: Cabai merah hot chili; V2 Cabai merah keriting; V3: Cabai merah besar), uji A) Uji intensitas penyakit pada tanaman dan B) Uji kandungan asam askorbat. Masing-masing kelompok uji diulang sebanyak lima kali. Variabel bebas yang digunakan adalah varietas cabai merah, variabel terikatnya adalah nilai kerusakan tanaman berdasarkan kategori yang diamati pada waktu pengamatan yang ditentukan. Parameter utama yaitu intensitas penyakit, dan parameter pendukung yaitu periode masa inkubasi, kandungan asam askorbat pada daun cabai, temperatur, kelembaban dan pH tanah. Data uji in vitro dan uji in planta yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%, dan perlakuan yang memberikan perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian pada uji in vitro menujukkan bahwa patogen C. coccodes memiliki kemampuan tumbuh yang baik pada medium PDA dan medium PDB dengan penambahan asam askorbat. Hasil penelitian pada uji in planta, inokulasi patogen C. coccodes pada daun cabai merah dapat meningkatkan kandungan asam askorbat pada tanaman cabai merah


Kata kunci : Colletotrichum coccodes, Cabai Merah, Antraknosa, Asam askorbat.


 

References

Achmad, Herliana, E.N. & Octaviani, E.A., 2013. Pengaruh pH, Penggoyangan Media dan Penamahan Serbuk Gergaji Terhadap Pertumbuhan Jamur Xylaria sp. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(2): 57-61.

Agrios, G. N. 1997. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Edisi ke tiga, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Arrigoni, O., L, D.G., F, T. & R, L., 1992. Changes in the ascorbate system during seed development of Vicia faba L. Plant Physiology. 235-238.

Ashari, S. & Andi, S., 2000. Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal ilmu-ilmu hayati. Universitas Brawijaya Malang.

Awadalla, O.A. 2008. Induction of Systemic Acquired Resistance In Tomato Plants Against Early Blight Disease. J. Exp. Biol. (Bot.), 4: 53 – 59.

Badriyah, L., & Manggara, A.B. 2015. Penetapan kadar vitamin C pada cabai merah (Capsicum annuum L.) menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Wiyata, 2 (1): 25-28.

Boubakri, H., 2017. The Role of Ascorbic Acid in Plant–Pathogen Interactions. In Ascorbic Acid in Plant Growth, Development and Stress Tolerance. Springer International Publishing AG. pp.255-71.

Choi, Y.W., Hyde , K.D. & Ho, W.H., 1999. Single spore isolation of fungi. Journal Fungal Divers , 3: 29-38.

Dean, R., Van Kan, J.A.L., Pretorius, Z.A., Hammond-Kosack, K.E., Di Pietro, A., 2012. The Top 10 fungal pathogens in molecular plant pathology. Mol. Plant Pathol, 13: 414-430.

Dharmaputra, O,S., Agustin, W.G, & Napiah. 1989. Mikologi Dasar. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor.

Hanif, A., Suryanto, D. & Nurwahyuni, I., 2012. Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun. Jurnal Saintia Biologi, 1: 33-39.

Herwidyarti, K.H., Ratih , S. & Sembodo Dad, R.J., 2013. Keparahan Penyakit Antraknosa Pada Cabai (Capsicum
Khan, T.A., Mazid, M. & Mohammad, F., 2011. Role of Ascorbic Acid Against pathogenesis in Plants. Journal of Stress

Mahiout, D., Bendahmane, B.S., Benkada, M.Y., Mekouar, H., Berrahal, N., & Rickauer, M. 2018. First Report of Colletotrichum gloeosporioides on citrus in Algeria. Phytopathologia Mediterannea. 57(2): 355-359.

Marliah, A., Nasution , M. & Armin, 2011. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Cabai Merah Pada Media Tumbuh Yang Berbeda. J Floratek, 6: 84-91.

Muljowati, J.S., Dwiputranto, U., & Chasanah, T. 2018. Pengaruh Asam Askorbat Terhadap Pertumbuhan Colletotrichum acutatum simmonds. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII: 76-84.

Nabila, R. Y. 2015. Perkembangan Cendawan Helminthosporium sp. dan Curvularia sp. pada Tanaman Gandum (Triticum aestivum L.). [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Om, P & S.K. Khirbat. 2011. Biochemichal basis of resistance to fruit rot (Colletotrichum capsici) in chilli genotype. Plant Disease Research, 26(2):180.

Palupi, H., Yulianah, I. & Respatijarti. 2015. Uji Ketahanan 14 Galur Cabai Besar (Capsicum annuum L.) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum spp) dan Bakteri (Ralstonia solanacearum). Jurnal Produksi Tanaman, 3(8): 640-648.

Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Purwantisari, S., Priyatmojo, A., Sancayaningsih, R.P., & Kasiamdari, R.S. Masa inkubasi gejala penyakit hawar daun tanaman kentang yang diinduksi ketahanannya oleh jamur antagonis Trichoderma viride. Bioma, 18 (1): 41-47.

Rahardjo, I.B & Suhardi. 2008. Insidensi dan Intensitas Serangan Penyakit Karat Putih Pada Beberapa Klon Krisan. J. Hort. 18(3): 312-318.

Steel, R.G.D & J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Penerjemah: Sumantri, B. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Subowo, Y.B. 2010. Uji Aktifitas Enzim Selulase dan Ligninase Dari Beberapa Jamur dan Potensinya Sebagai Pendukung Pertumbuhan Tanaman Terong (Solarium melongena). Berita biologi. 10 (1): 1-6.
Published
2020-07-19
How to Cite
MEILASARI, fadhila; MULJOWATI, Juni Safitri; MUMPUNI, Aris. Pengaruh Asam Askorbat terhadap Pertumbuhan Colletotrichum coccodes Penyebab Antraknosa pada Tanaman Cabai Merah. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 2, n. 2, p. 203 - 209, july 2020. ISSN 2714-8564. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/1918>. Date accessed: 29 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.2.1918.
Section
Articles