MODEL KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

  • Nani Nurani Muksin Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Oktaviana Purnamasari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Moh Amin Tohari Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

Kasus bullying remaja masih saja terus terjadi di Indonesia. Kondisi ini tentu saja menimbulkan
keprihatinan bagi semua pihak, baik sekolah, orang tua maupun masyarakat. Bullying memiliki
dampak yang buruk bagi korban, mulai dari menurunnya prestasi belajar di sekolah, menyimpan
dendam terhadap si pelaku bahkan hingga keinginan untuk bunuh diri. Melalui model komunikasi
kelompok yang tepat, diharapkan dapat mencegah bullying pada remaja yang dilakukan di
lingkungan sekolah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian
dilaksanakan di Jakarta Selatan. Sumber data diperoleh dari key informan Guru Bimbingan
Konseling dan informan siswa-siswi SMP di Jakarta Selatan. Metode pengumpulan data
dilaksanakan melalui wawancara mendalam dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku komunikasi kelompok pada remaja di lingkungan sekolah di empat Sekolah Menengah
Pertama di Jakarta Selatan, mengacu pada: a) Tujuan pembentukan komunikasi kelompok, b)
Perilaku komunikasi kelompok antara lain berkomunikasi secara verbal “bercerita/ngobrol”
maupun non verbal seperti melalui gambar, foto dan gerak-gerik “gesture”, dalam membahas tugas
-tugas sekolah dan ekstra kulikuler, c) Interaksi yang dilakukan pada komunikasi kelompok, d).
Peran dan norma yang mereka sepakati, e) Media komunikasi kelompok sebagai sarana untuk
menyampaikan aspirasi, f) Jumlah anggota kelompok, rata-rata enam sampai sepuluh, dan g).
Waktu berkomunikasi kelompok. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
komunikasi kelompok pada remaja di sekolah antara lain: a) Kegiatan. Kegiatan yang dilakukan
kelompok akan mempengaruhi intensitas perilaku komunikasi kelompok, b) Interaksi. Semakin
intensif interaksi yang dilakukan, maka akan semakin solid sebuah kelompok dan c) Perasaan. Di
samping itu, pengaruh kelompok terhadap perilaku individu anggota kelompok antara lain
berbentuk: Konformitas, Fasilitas Sosial dan Polarisasi. Dari poin-poin tersebut di atas maka dapat
disimpulkan sebuah model komunikasi kelompok untuk mencegah perilaku bullying pada remaja
di sekolah dengan mengadopsi teori keseimbangan Heider, perbandingan sosial Festinger dan teori
ABX dari Newcomb.

Author Biographies

Nani Nurani Muksin, Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Nani Nurani Muksin, M.Si. adalah Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi UMJ dan anggota
Komisi Informasi Pusat.

Oktaviana Purnamasari, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Oktaviana Purnamasari adalah Praktisi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran dan dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prodi Ilmu Komunikasi.

Moh Amin Tohari, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta

Amin Tohari adalah dosen tetap pada Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMJ Periode 2007-2011.

Published
2016-12-01
How to Cite
MUKSIN, Nani Nurani; PURNAMASARI, Oktaviana; TOHARI, Moh Amin. MODEL KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU BULLYING PADA REMAJA. Widya Komunika, [S.l.], v. 6, n. 2, p. 1-16, dec. 2016. ISSN 2686-1968. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/wk/article/view/1105>. Date accessed: 29 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.wk.2016.6.2.1105.