UJI EFEKTIVITAS YOGHURT SINGLE DAN DOUBLE STRAIN DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Salmonella typhi PENYEBAB DEMAM TIFOID

  • Anriani Puspita Karunia Ning Widhi Universitas Jenderal Soedirman
  • Annisa Sekar Salsabila Universitas Jenderal Soedirman
  • Hajid Rahmadianto Mardihusodo Universitas Jenderal Soedirman
  • IDSAP Peramiarti Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif penyebab demam tifoid. Penyakit ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan fermentasi yang mengandung bakteri asam laktat (BAL). Yoghurt merupakan salah satu produk olahan hasil fermentasi BAL dengan bahan dasar susu. BAL yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah single strain Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus serta double strain Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan BAL yoghurt single strain dengan double strain dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi dengan menghitung rata-rata zona hambat yang terbentuk. Metode penelitian ini adalah experimental design dengan post test only with control group design. Pengujian bakteri menggunakan difusi sumuran. Total sampel sebanyak 16 sampel dibagi menjadi 4 kelompok konsentrasi masing-masing 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan Post Hoc Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan median diameter zona hambat BAL yoghurt double strain Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus > single strain Lactobacillus bulgaricus > Streptococcus thermophilus. Pada uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p = 0,000, terdapat perbedaan antara kelompok yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan. Hasil uji  penelitian didapatkan perbedaan signifikan median diameter zona hambat antar kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa yoghurt double strain memiliki kemampuan penghambatan pertumbuhan Salmonellla typhi yang lebih baik dibandingkan yoghurt single strain Lactobacillus Blugaricus atau  Streptococcus thermophilus.

References

Alrosyidi, A. C. H. F. 2015. Ringkasan Aktivitas Antibakteri Kombinasi Susu Probiotik Lactobacillus bulgaricus Dan Streptococcus tthermophilus Terhadap Bakteri Penyebab Diare. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Surabaya. 8–9. (Tidak dipublikasikan).
Bali, V. Parmijt P., Manab B., dan John F.K. 2016. Bacteriocins: Recent Trends and Potential Applications. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 56(5): 817–834.
Bourrie, B. C. T., Willing, B. P., dan Cotter, P. D. 2016. The Microbiota and Health Promoting Characteristics of the Fermented Beverage Kefir. Frontier Microbiology 7(5):1–17.
Crump, J. A. 2015. Epidemiology, Clinical Presentation, Laboratory Diagnosis, Antimicrobial Resistance, And Antimicrobial Management of Invasive Salmonella Infections. Clinical Microbiology Reviews, 28(4): 901–937.
Fauziah, P. N., Nurhajati, J. dan Chrysanti. 2015. Daya Antibakteri Filtrat Asam Laktat dan Bakteriosin Lactobacillus bulgaricus KS1 dalam Menghambat Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae Strain ATCC 700603, CT1538, dan S941. Makalah Kedokteran Bandung. 47(1): 35–41.
Jamilah. 2015. Evaluasi Keberadaan Gen catP terhadap Resistensi Kloramfenikol Pada Penderita Demam Tifoid. Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan.1(1):146–152.
Khikmah, N. 2015. Uji Antibakteri Susu Fermentasi Komersial pada Bakteri Patogen. Jurnal Penelitian Saintek. 20(1):45–52.
Ouwehand, A. C. 2018. Effectiveness of Multistrain Versus Single-strain Probiotics Current Status and Recommendations for the Future. Journal of Clinical Gastroenterology. 52(00): S35–S40.
Prehamukti, A. A. 2018. Faktor Lingkungan dan Perilaku terhadap Kejadian Demam Tifoid. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development). 2(4): 587–598.
Putri, D. Y. 2018. Uji Aktivitas Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus bulgaricus Dan Streptococcus thermophilus) pada Yoghurt dalam Menghambat Pertumbuhan Isolat Salmonella typhi Penyebab Demam Tifoid. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. 53(9):1689–1699.
Rahman, I. R., dan Nurkhasanah K. I. 2019. Optimasi Komposisi Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus pada Yogurt Terfortifikasi Buah Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin) sebagai Antibakteri terhadap Escherichia coli. Pharmaceutical Sciences and Research. 6(2): 99–106.
Rizky, A., Darniati, dan Ismail. 2017. Isolation and Identification of Salmonella sp in Roasted Chicken From Restaurant in Syiah Kuala, Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner. 01(3): 265–274.
Sieuwerts, S. 2016. Microbial Interactions in the Yoghurt Consortium: Current Status and Product Implications. SOJ Microbiology & Infectious Diseases, 4(2): 01–05.
Stephens, J. dan Turner, D. 2015. Streptococcus thermophilus Bacteraemia In A Patient With Transient Bowel Ischaemia Secondary to Polycythaemia. JMM Case Reports. 2(3): 1–3.
Published
2022-10-30
How to Cite
WIDHI, Anriani Puspita Karunia Ning et al. UJI EFEKTIVITAS YOGHURT SINGLE DAN DOUBLE STRAIN DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Salmonella typhi PENYEBAB DEMAM TIFOID. Mandala Of Health, [S.l.], v. 15, n. 2, p. 138-147, oct. 2022. ISSN 2615-6954. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/mandala/article/view/6420>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.mandala.2022.15.2.6420.