Penentuan Tingkat Pencemaran Perairan Situ Cibanten, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Serang, Banten Menggunakan Metode STORET
Abstract
Situ Cibanten merupakan perairan yang penting dalam menunjang berbagai aktivitas manusia di wilayah sekitar. Akan tetapi, kondisinya mulai tercemar karena adanya aktivitas MCK yang tidak terkoordinir dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas peraraian Situ Cibanten menggunakan metode STORET. Penelitian ini dilakukan di Situ Cibanten, Kecamatan Tanjungsari, Kab. Serang, Banten pada 11 Januari 2023 dengan tiga titik sampling. Parameter suhu, oksigen terlarut, pH diamati secara insitu sedangkan amonia, ortofosfat dan COD diuji secara exsitu. Semua parameter tersebut dibandingkan dengan standar penentuan kualitas air berdasarkan PP No 22 tahun 2021 kecuali parameter ortofostat. Berdasarkan rata-rata hasil uji parameter in situ (suhu 29 oC, pH 6,77, dan DO 7,67 mg/L), kualitas perairan situ Cibanten baik digunakan untuk kegiatan budidaya perikanan air tawar, peternakan, dan pertanian. Akan tetapi, semua parameter exsitu melebihi baku mutu kualitas air kelas 3 dengan rata-rata amonia 0,6 mg/L, Ortofosfat 0,13 mg/L dan rata-rata COD sebesar 78,02 mg/L. Oleh karena itu, perarain Situ Cibanten lebih baik dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian.
References
Fitriadi R, Pratiwi NTM, dan Kurnia R. 2021. Komunitas fitoplankton dan Konsentrasi nutrient di waduk jati gede. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 26(1), 143-150.
Lihawa F dan Mahmud M. 2017. Evaluasi karakteristik kualitas air danau limboto. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(3), 260-266.
Lumaela AK, Otok BW, dan Sutikno. 2013. Pemodelan chemical oxygen demand (COD) sungai di Surabaya dengan metode mixed geographically weighted regression, 2(1), 100-105.
Pagoray H dan Ghitarina. 2016. Karakteristik air kolam pasca tambang batubara yang dimanfaatkan untuk budidaya perairan. Ziraa’ah, 41(2), 276-284.
Pancawati DN, Suprapto D, dan Purnomo PW. 2014. Karakteristik fisika kimia perairan habitat bialvia di sungai wiso jepara. Diponegoro Journal Maquares, 3(4), 141-146.
Radityani FA. 2019. Pengembangan Metode Biorector Packed Column dan Elektrokoagulasi untuk Pengolahan Air Limbah Perikanan dan Tekstil. (Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia). Diperoleh dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100036
Rahayu RI dan Susilo H. 2021. Keanekaragaman mikroalga sebagai bioindikator pencemaran di situ cibanten kecamatan ciomas kabupaten serang banten. Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS), 4(2), 104-116.
Saifullah, Hermawan D. Purnomo BH. 2015. Kualitas air situ cibanten berdasarkan nilai indeks keanekaragaman shannon-weaver. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5(1), 1-4.
Sari HM, Sulardiono B, dan Rudiyanti S. 2015. Kajian kesuburan perairan di waduk Ir. H.Djuanda purwakarta berdasarkan kandungan nutrient dan struktur komunitas fitoplankton. Diponegoro Journal of Maquares, 4(3), 123-131.
Sudrajat A dan Bintoro A. 2016. Pengukuran konsentrasi ortofosfat di danau tondino. Buletin Teknik Litkayasa, 14(2), 127-133.
Sugianti Y dan Astuti LP. 2018. Respon oksigen terlarut terhadap pencemaran dan pengaruhnya terhadap keberadaan sumber daya ikan di sungai citarum. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(2), 203-212.
Wahyuningsih S dan Gitarama AM. 2020. Amonia pada sistem budidaya ikan. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia. 5(2), 112-125.
Widigdo B, Hariyadi S, Iswantari A, dan Pangaribuan A. 2020. Evaluasi kualitas air danau hias crown golf, Jakarta utara berdasarkan kandungan n dan p. Habitus Aquatica, 1(2), 28-37.