Implikasi Metodologis dari Teori Ekranisasi George Bluestone dalam Buku Novels into Film
Abstract
Teori yang ditawarkan George Bluestone dalam buku Novels into Film (1957) terhitung salah satu teori yang sangat berpengaruh dalam kajian ekranisasi, baik di dalam dan luar negeri. Namun, teori tersebut sampai sekarang kurang banyak dibahas secara mendetail dalam bahasa Indonesia, sehingga penerapannya kerap kurang tepat. Karena itu, dalam artikel ini dijelaskan pokok-pokok teori ekranisasi Bluestone serta landasan filosofis dan implikasi metodologisnya.
Bluestone berpendapat bahwa, dalam proses ekranisasi, tidak mungkin tidak ada perubahan, sebab perbedaan media novel (sebagai media bahasa) dan film (sebagai media plastik) menuntut adanya sejumlah perubahan lain, yang dapat digolongkan sebagai penambahan, penciutan, dan perubahan. Karena perbedaan media ini, tokoh dalam film hasil ekranisasi menjadi lebih sederhana, adegan ditambah, diubah, atau dihilangkan, dan simbol-simbol yang digunakan dalam bercerita pun mengalami transformasi. Karena itu, Bluestone berpendapat bahwa film hasil ekranisasi setepatnya dinilai sebagai film; membandingkan film dengan novel sama halnya dengan membandingkan hasil arsitektur dengan lagu.
Authors who publish with Jurnal Ilmiah Lingua Idea agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.