Hegemoni Bibir Merah
(: Analisis Semiotika Konstruksi Kecantikan Bibir Perempuan melalui Lipstik pada Vlog Kecantikan Beauty Vlogger di YouTube)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konstruksi kecantikan bibir perempuan melalui lipstik pada vlog kecantikan beauty vlogger di YouTube. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data menggunakan semiotika Roland Barthes dengan memfokuskan pada makna denotasi, konotasi dan mitos yang terkandung dalam sebuah tanda. Sumber data penelitian berasal dari vlog yang diunduh dari YouTube berjumlah 9 vlog dari 3 beauty vlogger yaitu Alifah Ratu Saelynda, Abel Cantika dan Linda Kayhz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecantikan bibir berlipstik ditampilkan melalui tanda-tanda yang terdapat pada vlog. Cantiknya bibir perempuan ditampilkan melalui lipstik yakni bibir yang selalu memakai lipstik, bibir berlipstik sesuai dengan warna make up, bibir berlipstik tanpa garis halus, bibir berlipstik setiap saat, bibir berlipstik sebagai simbol kecantikan, sensualitas, seksualitas dan kemewahan, bibir berlipstik tebal, bibir berlipstik cerah serta bibir berlipstik sesuai dengan warna kulit. Sementara bibir berlipstik pucat dan bibir tanpa lipstik adalah jelek. Dengan demikian vlog ternyata tidak melemahkan kekuasaan kapital namun justru semakin memperkuat hegemoni bibir merah. Sementara itu, fenomena vlog kecantikan juga banyak menampilkan tanda-tanda yang berasosiasi kuat dengan kapitalisme, industri dan hedonisme.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.