Komposisi Vegetasi Gulma pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) di Perkebunan Tebu Puslitagro Jatitujuh Majalengka

  • Annisa Mutiara Rizki Mahasiswa
  • Dwi Nugroho Wibowo
  • Wiwik Herawati

Abstract

Perkebunan tebu Pusat Penelitian Agronomi (Puslitagro) Jatitujuh Majalengka merupakan salah satu perkebunan tebu yang ditanami tebu lahan kering. Gulma adalah masalah utama yang dihadapi pada budidaya tebu lahan kering. Kehadiran gulma akan mempersulit pemeliharaan dan panen serta menurunkan kualitas penebangan tebu, baik yang dilakukan secara manual maupun mekanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman spesies gulma di daerah perkebunan tebu Puslitagro Jatitujuh Majalengka sebagai dasar dalam pengendalian gulma dan mengetahui faktor-faktor lingkungan abiotik di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keanekaragaman spesies gulma di Perkebunan Tebu Pusitagro Jatitujuh Majalengka terdapat 46 spesies yang termasuk dalam 16 familia. Kemerataan gulma tergolong tinggi, dari data yang didapat masing-masing area lebih dari satu. Area Kidang Kencana Timur (1,94) tergolong tinggi, area Kidang Kencana Tengah (1,89) tergolong tinggi, dan area Rancabugang (1,83) tergolong tinggi. Keanekaragaman spesies gulma tertinggi terdapat pada area Kidang Kencana Timur (3,15) dengan suhu udara 32°C, kelembaban tanah 75%, dan pH tanah 7,1

References

Afrianti, I., Rofiza, Y., & Arief, A. P. 2015. Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Quinensis Jacq.) Di Desa Suka Maju Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Mahasiswa Prodi Biologi UPP. 12(2): 1-6.

Caton, B.P., Mortimer, M., Hill, J. E., & Johnson. 2011. Gulma Padi di Asia Edisi Kedua (Bahasa Indonesia). Filipina. International Rice Research Institute.

Desmukh, I. 1992. Ekologi Biologi Tropika. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Diterjemahkan oleh U. Tanuwijaya. Bandung. ITB Press.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara.

Hilwan I., Mulyana D., & Pananjung WD. 2013. Keanekaraaman jenis tumbuhan bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) diLahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika. 4(1):6–10.

Ismaini, L., Masfiro, L., Rustandi, & Dadang, S. 2015. Analisis komposisi dan keanekaragaman tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(6): 1397-1402.

Kadarwati, F., T. 2016. Evaluasi Kesuburan Tanah Untuk Pertanaman Tebu Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jurnal Littri. 22(2): 53-62

Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya tanaman berkhasiat obat: kunyit (kunir). Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Mawanti, R.D. 2009. Efikasi Herbisida Imazapik (Cadre 240 AS) terhadap Gulma pada Budidaya Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Lahan Kering. [Skripsi]. Bandar Lampung. Universitas Lampung.

Menajang, F. S. I., Georis, J. F. K., & Billy, T. W. 2017. Komunitas Lamun Di Pesisir Pantai Pulau Bangka Bagian Selatan Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 5(2): 1212-134.

Mueller-Dombois, D & Ellenberg, H. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York.

Nirwani, Z. 2010. Keanekaragaman Tumbuhan Bawah yang Berpotensi Sebagai anaman Obat di Hutan Taman nasional Gunung Leuser, Sub Seksi Bukit Lawang. [Thesis] Medan. Universitas Sumatera Utara.

Peng, S.Y. 1984. The Biology and Control of Weeds in Sugarcane. Crop Sci. 4(1), pp 320-326.

Rahmadayanti, R. Nursyahra & Rizky. 2016. Komposisi Vegetasi Dasar Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di Trimulya Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya. Artikel E-Jurnal. 2(4): 3-7.

Rosanti, D. 2010. Jenis-Jenis Gulma di Perkebunan Karet Desa Tanah Abang Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Sainmatika.8 (2): 8 – 13.

Soerjani, M; A.J.G.H, Kostermans & G, Tjitrosoepomo. 1987. Weed of Rice in Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Solfiyeni, Chairul, & Rahmatul, M. 2013. Analisis Vegetasi Gulma Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) di L Lahan Kering dan Lahan Sawah di Kabupaten Pasaman. Prosiding Semirata FMIPA Universitas L Lampung: 351-356.

Soomro, A. F., T. Shamsuddin, & C.O. Fateh. 2012. Effect of Supplemental Inorganic NPK And Residual Organic Nutrients on Sugarcane Ratoon Crop. International Journal of Scientific & Engineering Research. 3(10): 1-8.

Steenis, C.G.G.J. Van. 2006. The Mountain Flora of Java. Leiden: E. J. Brill.

Subrata, B. A. G. & Setiawan, B. A. 2018. Keragaman Vegetasi Gulma di Bawah Tegakan Pohon Karet (Hevea Brasiliensis) Pada Umur dan Arah Lereng yang Berbeda di PTPN IX Banyumas. Jurnal Ilmiah ertanian. 14(2): 1-13.

Tjitrosoedirdjo, S., H. Utomo, & J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Jakarta. PT Gramedia.

Tunjungsari, R. 2014. Analisis Produksi Tebu Di Jawa Tengah. Journal of Economics and Policy. 7(2): 100-202.
Published
2019-11-13
How to Cite
RIZKI, Annisa Mutiara; WIBOWO, Dwi Nugroho; HERAWATI, Wiwik. Komposisi Vegetasi Gulma pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) di Perkebunan Tebu Puslitagro Jatitujuh Majalengka. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 109-114, nov. 2019. ISSN 2714-8564. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/1822>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2019.1.2.1822.
Section
Articles