Respon Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) Terhadap Pemberian Kompos Limbah Ekstraksi Minyak Atsiri Pada Tanah Ultisol

  • Ratri Noorhidayah Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
  • Sinthia Ringga Sari Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
  • Joko Maryanto Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman http://orcid.org/0000-0003-1219-8512
  • Purwandaru Widyasunu Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.20884/1.agronomika.2022.21.1.5532

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan untuk: 1) mengetahui pengaruh pemberian kompos yang berasal dari limbah ekstraksi minyak atsiri terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy pada Ultisol, 2) mengetahui lama waktu inkubasi pupuk yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, dan mengetahui jenis kompos dari jenis limbah minyak atsiri yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman pakcoy pada Ultisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2020 di screen house yang bertempat di Dusun II, Kebanggan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu dengan faktor pupuk kompos limbah ekstraksi minyak atsiri yang terdiri dari kontrol (tanpa pemberian pupuk), pupuk kompos dari limbah ekstraksi biji kakao, tanaman kemukus, akar tanaman akar wangi, biji tanaman kopi, rimpang tanaman jahe, dan endapan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Faktor yang kedua yaitu lama inkubasi kompos yang terdiri dari 4 dan 8 minggu. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar, bobot akar segar, dan bobot tanaman kering. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kompos ekstraksi limbah minyak atsiri dari tanaman kakao memberikan hasil tertinggi pada variabel tinggi tanaman (21 cm), jumlah daun (14,50 helai), luas daun (1425 cm2), bobot tanaman segar (73,35 g), bobot segar akar (7,03 g) dan bobot tanaman kering (5,05 g). Perlakuan inkubasi selama 4 minggu memberikan hasil yang tertinggi pada variabel tinggi tanaman (17,83 cm) dan jumlah daun (12,52 helai). Perlakuan lama waktu inkubasi dengan waktu 8 minggu menghasilkan nilai tertinggi pada variabel luas daun (900,35 cm2), bobot tanaman segar (42,96 g), bobot tanaman kering (4,97) dan bobot tanaman kering (3,24 g.  pemberian pupuk organik limbah ekstraksi minyak atsiri dan lama inkubasi pada variabel tinggi tanaman, memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot tanaman segar dan bobot tanaman kering. Sedangkan untuk variabel jumlah daun, luas dau dan bobot segar agar tidak terdapat interaksi dari pemberian pupuk organik limbah ekstraksi minyak atsiri dan lama inkubasi pupuk.

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

##submission.authorWithAffiliation##

Mahasiswa Program Studi S-1, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

##submission.authorWithAffiliation##

Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman 

##submission.authorWithAffiliation##

Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Referensi

Adiningsih & Mulyadi. 1993. Altenatif Teknik Rehabilitasi dan Pemanfaatan Lahan Alang-alang. Pusat Penelitian Tanah Dan Agroklimat. Badan Penelitian Dan Pengembangan-Bogor. 29-50.
Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Penerbit ITB. Bandung.
Dwiratna S. & Edy S. 2017. Pengaruh lama waktu inkubasi dan dosis pupuk organik terhadap perubahan sifat fisik tanah inceptisol di jatinangor. Jurnal Agrotek Indonesia. 2(2):110-116.
Ginting, E. 2010. Petunjuk Teknis Produk Olahan Kedelai (Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH). Balai Penelitian Kacang-kancangan dan Umbi Umbian Malang. Malang.
Gunawan, P. N., & Supit, A. 2014. Uji efek antibakteri ekstrak bunga cengkeh terhadap bakteri streptococcus mutans secara in vitro. Jurnal e-Gigi. 2(2).
Haryanto, W. 2003. Sawi dan Selada. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Huda, Z.F. 2017. Rancang bangun automatic audio organic growth system (aogs) dengan menggunakan parameter suhu dan kelembaban pada tanaman pertanian perkotaan. Skripsi. Fakultas Teknologi Elektro. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Ikhtiyanto, R.E. 2010. Pengaruh pupuk nitrogen dan fosfor terhadap pertumbuhan dan produksi tebu (Sacharum officinarum L.). Skripsi. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Isman, M.B. 2000. Plant essential oil for pest and disease management. Crop Protection. 19: 603- 608.
Isroi. 2007. Pengomposan Limbah Kakao; Materi Pelatihan TOT Budidaya Kopi dan Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Jember. Tanggal 25 – 30 Juni 2007.
Muslim, Muyassir, & Teuku A. 2012 Kelembaban limbah kakao dan takarannya terhadap kualitas kompos dengan sistem pembenaman. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. 1(1): 86-93.
Nurhayati. 2009. Pengaruh cekaman air pada dua jenis tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) MERRIL). Jurnal Floratek. 4 : 55 –64.
Ratna, D.I. 2002. Pengaruh kombinasi konsentrasi pupuk hayati dengan pupuk organik cair terhadap kualitas dan kuantitas hasil tanaman teh (Camellia sinensis L.) klon gambung 4. Ilmu Pertanian. 10 (2): 17-25.
Rubatzky, V.E., & M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan. Gizi Jilid II. ITB. Bandung. 200 hal.
Salisbury, F.B. & Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryono. ITB Press. Bandung.
Sari, R.M.P., M.D. Maghfoer & Koesriharti. 2016. Pengaruh frekuensi penyiraman dan dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoy (Brassica rapa L. var. chinensis). J. Produksi Tanaman. 4 (5): 342-351
Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Semininggar, A. 2006. Optimasi Konsentrasi larutan hara tanaman pakchoy (Brassica rapa L. cv group pakchoi) pada teknologi hidroponik sistem terapung. Skripsi. IPB. Bogor.
Sitompul, S. M. & Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.
Sudirja, R., A.S, Muhamad & S. Rosniawaty. 2006. Respons Beberapa Sifat Kimia Fluventic Eutrudepts Melalui Pendayagunaan Limbah Kakao dan Berbagai Jenis Pupuk Organik. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Sulaeman, D. 2008. Zero Waste; Prinsip Menciptakan Agroindustri Ramah Lingkungan. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. Ditjen PPHP-Deptan RI. Jakarta Selatan.
Sumarsono. 2008. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Tanaman Kedelai. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang. Hal11.
Suriatna, S. 1992. Pupuk dan Pemupukan. Meltran Putra. Jakarta.
Syafruddin, Nurhayati & Wati, R. 2012. Pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas jagung manis. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam. 107-114.
Vivonda, T., Armaini, & S. Yoseva. 2016. Optimalisasi pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) melalui aplikasi beberapa dosis pupuk bokashi. JOM Faperta. 3(2): 1-11.
Diterbitkan
2022-03-09
##submission.howToCite##
NOORHIDAYAH, Ratri et al. Respon Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) Terhadap Pemberian Kompos Limbah Ekstraksi Minyak Atsiri Pada Tanah Ultisol. Agronomika: Jurnal Budidaya Pertanian Berkelanjutan, [S.l.], v. 21, n. 1, p. 7-14, mar. 2022. ISSN 2829-128X. Tersedia pada: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/agro/article/view/5532>. Tanggal Akses: 20 apr. 2024 doi: https://doi.org/10.20884/1.agronomika.2022.21.1.5532.
Bagian
Articles

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##