Evaluasi Status Hara K pada Lahan Sawah Irigasi Tajum di Kabupaten Banyumas
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kandungan unsur hara K pada tanah sawah yang teraliri irigasi Tajum di Kabupaten Banyumas, dan (2) memetakan status hara K pada lahan sawah yang teraliri irigasi Tajum di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian menggunakan metode survei. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah yang teraliri irigasi Tajum wilayah Kabupaten Banyumas dan analisis tanah dilakukan di laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Semarang. Pengambilan sampel berdasarkan satuan lahan homogen (SLH). Terdapat 7 SLH yang terbentuk dari overlay peta jenis tanah, kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode purposive sampling dengan cara komposit. Hasil penelitian menunjukan : 1) Kandungan K-total pada SLH satu (Akk.D), SLH dua (As Ak dan Ack.D), SLH tiga (K Lmk dan Pmk.D), SLH empat (K Lmk dan Pmk.Am), dan SLH lima (As Ak dan Ack.Am) menunjukan status ketersediaan K-Total dengan harkat sedang, 2) Kandungan K-tersedia pada SLH satu (Akk.D) yaitu rendah, SLH dua (As Ak dan Ack.D) yaitu sedang, SLH tiga (K Lmk dan Pmk.D) yaitu tinggi, SLH empat (K Lmk dan Pmk.Am) yaitu rendah, dan SLH lima (As Ak dan Ack.Am) yaitu sedang, 3) Rekomendasi pemupukan pada SLH satu perlu ditambahkan pupuk K sebanyak 169,32 kg/ha K2O, SLH dua 4,8 kg/ha K2O, SLH empat 336,83 kg/ha K2O dan SLH lima 103,74 kg/ha K2O.
Referensi
Aphani (2001). Kembali ke pupuk organik. Kanwil Deptan Sumsel. Sinartani. No. 2280.
Balitan. (2009). Petunjuk Teknis Edisi 2: Ananlisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor. UIEU-University Press
Hardjowigeno, S & L. Rayes. (2005). Tanah Sawah. Bayumedia Publishing. Malang
Juarti, J. (2016). Analisis Indeks Kualitas Tanah Andisol pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas Kota Batu. Jurnal Pendidikan Geografi 21 (2): 58-71.
Mulyani, A., D. Setyorini, S. Rochayati & I. Las (2012) Karakteristik dan Sebaran Lahan Sawah Terdegradasi di 8 Propinsi Sentra Produksi Padi. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan dan Pemulihan Lahan Terdegradasi, Bogor, 29-30 Juni 2012. Hal. 99-110.
Noor, D. (2006). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jakarata
Nurrochman, S. Trisnowati & S. Muhartini. (2013). Pengaruh Pupuk Kalium Klorida dan Umur Penjarangan Buah Terhadap Hasil Dan Mutu Salak. Skripsi. Fakultas Pertanian Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal: 6.
Prasetyo B.H. & Setyorini D. (2008). Karakteristik Tanah Sawah dari Endapan Aluvial dan Pengelolaannya. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 2 No. 1, 1-14.
Prasetyo, B.H & D.A. Suriadikarta. (2004). Karakteristik, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 25, 39-46.
Sub Dinas Pengairan, (2003). Daftar Inventarisasi Jaringan Irigasi dan Inventarisasi Daerah Irigasi Pemerintah dan Pedesaan. Dinas Pengairan Pertambangan dan Energi, Pemerintah Kabupaten Banyumas, Purwokerto.
Subandi. (2013). Peran Pengelolaan Hara Kalium untuk Produksi Pangan di Indonesia. Pengembangan Inovasi Pertanian 6 (1), 1-10.