TY - JOUR AU - Noorhidayah, Ratri AU - Sari, Sinthia Ringga AU - Maryanto, Joko AU - Widyasunu, Purwandaru PY - 2022/03/09 TI - Respon Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) Terhadap Pemberian Kompos Limbah Ekstraksi Minyak Atsiri Pada Tanah Ultisol JF - Agronomika: Jurnal Budidaya Pertanian Berkelanjutan; Vol 21 No 1 (2022): April 2022DO - 10.20884/1.agronomika.2022.21.1.5532 KW - N2 - Penelitian ini dilaksanakan untuk: 1) mengetahui pengaruh pemberian kompos yang berasal dari limbah ekstraksi minyak atsiri terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy pada Ultisol, 2) mengetahui lama waktu inkubasi pupuk yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, dan mengetahui jenis kompos dari jenis limbah minyak atsiri yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman pakcoy pada Ultisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2020 di screen house yang bertempat di Dusun II, Kebanggan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu dengan faktor pupuk kompos limbah ekstraksi minyak atsiri yang terdiri dari kontrol (tanpa pemberian pupuk), pupuk kompos dari limbah ekstraksi biji kakao, tanaman kemukus, akar tanaman akar wangi, biji tanaman kopi, rimpang tanaman jahe, dan endapan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Faktor yang kedua yaitu lama inkubasi kompos yang terdiri dari 4 dan 8 minggu. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar, bobot akar segar, dan bobot tanaman kering. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kompos ekstraksi limbah minyak atsiri dari tanaman kakao memberikan hasil tertinggi pada variabel tinggi tanaman (21 cm), jumlah daun (14,50 helai), luas daun (1425 cm2), bobot tanaman segar (73,35 g), bobot segar akar (7,03 g) dan bobot tanaman kering (5,05 g). Perlakuan inkubasi selama 4 minggu memberikan hasil yang tertinggi pada variabel tinggi tanaman (17,83 cm) dan jumlah daun (12,52 helai). Perlakuan lama waktu inkubasi dengan waktu 8 minggu menghasilkan nilai tertinggi pada variabel luas daun (900,35 cm2), bobot tanaman segar (42,96 g), bobot tanaman kering (4,97) dan bobot tanaman kering (3,24 g.  pemberian pupuk organik limbah ekstraksi minyak atsiri dan lama inkubasi pada variabel tinggi tanaman, memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot tanaman segar dan bobot tanaman kering. Sedangkan untuk variabel jumlah daun, luas dau dan bobot segar agar tidak terdapat interaksi dari pemberian pupuk organik limbah ekstraksi minyak atsiri dan lama inkubasi pupuk. UR - http://jos.unsoed.ac.id/index.php/agro/article/view/5532